Halaman

Tampilkan postingan dengan label korea selatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label korea selatan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Juni 2019

My travel : Seoul, Korea Selatan

Sebenarnya wisata seoul ini telah terencana beberapa tahun silam, dikarenakan dokumen visa adik saya yang tidak lengkap, dan akhirnya baru terealisasi tahun ini. Ke korea selatan ini banyak rintangan kami, beberapa tour yang telah kami ambil, ada yang batal berangkat dan ada yang ganti hari keberangkatan. Akhirnya saya memutuskan jadi backpacker sendiri tanpa tour guide. Ada beberapa teman yang tanya apakah korea selatan ini aman dan gampang wisata sendiri? jawabannya tergantung pribadi tiap orang. Menurutku, setiap wisata mesti harus kerja PR dulu, browsing data dan mesti susun itenary secara matang. Penduduk korea yang saya temui kebanyakan orangnya friendly, ikhlas membantu turis menunjuk jalan serta menolak diberikan uang tips. Kebanyakan mereka tidak mengerti bahasa inggris maupun mandarin, tetapi mengunakan bahasa tubuh berusaha membantu menjawab pertanyaan kami.

Berikut perjalanan saya selama di Seoul, Ibu kota Korea Selatan ini :
1. Incheon Airport
Tiba di airport, langsung disambut robot yang bisa gerak, foto, dan menyapa anda dengan berbagai bahasa. Keluar dari pengambilan bagasi, saya langsung melihat counter KT Olle, tempat pengambilan pocket wifi yang sebelumnya disewa melalui aplikasi klook. Kemudian mencari mesin kios T-Money dan membeli kartu sakti ini, jangan lupa top up kartu T-money ini karena setiap perjalanan menggunakan bus maupun subway, pengunaan kartu T-Money ini lebih murah dan praktis tanpa harus mencari uang receh.  Kemudian dilanjutkan menuju subway AREX all stop menuju Hongdae Station, lokasi dimana hotel kami menginap. (Holiday inn hotel). Hotel ini cukup strategis, berada di depan subway exit 5 dan tidak perlu angkat koper, karena tersedia lift dan escalator bagi pengunjungnya. Lobinya berada di lantai 7 dan 1 gedung dengan mall serta beberapa langkah dari shopping street Hongdae.
Incheon Airport & Arex subway

2. Siloam Sauna
Durasi perjalanan pesawat kami yang lama sekitar 6.30 jam dari kuala lumpur sangat capek dan letih, karena selain berangkat tengah malam, tidur di dalam pesawat juga terasa tidak nyaman. Kami memilih drop bagasi ke hotel kemudian datang ke siloam sauna untuk mandi dan beristirahat sejenak. Sauna ini sangat besar, tersedia berbagai kolam mandi dengan suhu yang berbeda, selain itu terdapat ruang spa dengan beberapa khasiat yang bagus untuk kulit kita. Dari suhu paling panas sampai suhu mendekati es, tidak ada patokan waktu. Tersedia juga kamar khusus tempat tidur, game, restoran, kursi message, hair salon, facial treatment. Bagi yang agak pemalu, sangat tidak disarankan menuju sauna ini, karena harus bersedia telanjang di area kolam mandi, tetapi di ruangan sauna tetap dibolehkan memakai baju yang tersedia pihak pengelola.
Siloam Sauna
3. Hongdae Shopping Street
Kawasan ini lebih banyak anak muda dan banyak ditemui artis jalanan yang menyumbang performance mereka di umum berupa nyanyi dan dance ala K-Pop, disekitarnya banyak menjual jajanan, assesoris,shopping mall maupun restourant. Terdapat taman di bagian tengahnya di kelilingi pepohonan, sangat rindang untuk bersantai dan istirahat menikmati pemandangan sekitarnya.
Hongdae Shopping Street
4. Gimpo Airport
Keesoknya, kami berangkat pagi menuju Jeju mengunakan Jeju Air. Sebenarnya terdapat beberapa maskapai dari Seoul ke Jeju dengan jadwal terbang yang berdekatan. Kami memilih Jeju air karena review yang bagus walau harga sedikit lebih mahal dari Jin air maupun Tway Airline. Sangat disarankan membooking tiket jadwal pagi, soalnya semakin siang, resiko delay penerbangan sangat sering. Papan signboard di Airport banyak tertulis delay penerbangan lebih dari 30 menit dari jadwal semula dan beruntung pesawat kami selalu berangkat tepat waktunya.
Jeju air
Untuk mengetahui Perjalanan kami di Jeju, klik link di bawah ini ya !

5. Myeongdong Shopping Street
Balik dari Jeju, hujan deras menyelimuti kota Seoul, rencana naik bus limounose menuju myeongdong dekat hotel kami menginap batal. Kami menganti naik subway dari Gimpo airport menuju myeongdong untuk menghindari hujan. Perjalanan subway dari seoul station ke myeongdong station tidak tersedia lift dan eskalator, harus mengangkat koper naik tangga, terdapat 2 tangga yang perlu dinaikin walaupun tidak terlalu tinggi tetapi jika kopermu besar, akan terasa capek juga. Kami tinggal di Philstay Myeongdong Station, lokasi cukup bagus, hanya beberapa blok dari station subway maupun bus stop dari airport limounose. Kamar hotel ini kecil, menu breakfast juga terbatas, kamar tidak dibersihkan setiap harinya hanya saja jika membutuhkan bantuan, bisa minta bantuan resepsionis dari lobi. Terasa home friendly, piring maupun gelas yang siap pakai, harus cuci sendiri.  Turun bawah dari hotel, merupakan myeongdong shopping street, semua keperluan yang anda cari ada disini, shopping mall, restoran, kosmestik memenuhi sepanjang jalan. Rata-rata pedagang bisa berbahasa mandarin maupun inggris, tempat ini merupakan spot yang mesti dikunjungi turis.
myeongdong
Keesoknya pagi kami ke mengambil day tour ke nami island, petite france,rail bike & garden of morning calm. Untuk detailnya klik link berikut ini :

6. Dongdaemun design plaza
Pulang dari nami island, kami menuju dongdaemun untuk melihat bangunan dongdaemun yang terkenal tidak ada sudut, hanya berbentuk bulat melingkar. Malam harinya terdapat lampu led menyinari bangunan tersebut. Diseberang gedung ini, terdapat banyak shopping mall berjejaran, baik yang low budget maupun yang branded. Tidak lupa foto bersama karakter Line yang menjadi icon korea.
Dongdaemun Market

7. Gyeongbokgung palace
Jika memakai hanbok ke istana, tidak dikenakan biaya masuk. Karena harga sewa hanbok juga murah kami sengaja menyewa hanbok di toko The Artist Hanbok di wilayah dekat gyeongbokgung palace dengan durasi 2 jam harga 5.000 won per orang, jika mau menambah asesoris, tas dan sebagainya dikenakan biaya tambahan. Toko ini terlalu ramai pengunjung, baju yang tersedia banyak kosong akibat banyak yang sewa, rambut juga tidak tertata rapi akibat buru-buru melayani customer, pelayanan cukup mengecewakan. Tidak membantu memilih pakaian, tata rambut seadanya, malah beberapa customer berambut pendek hanya di suruh pakai bendo tersedia sendiri tanpa bantuan pegawai. Istana ini cukup besar, terdapat museum didalamnya, cukup capek jika mau mengelilingi semuanya, kami hanya mengunjungi beberapa titik yang terdekat untuk berfoto-foto. 
Gyeongbokgung Palace

8. Bukchon Hanok Village
Setelah mengembalikan hanbok, sengaja ke bukchon untuk mencari makan siang yang terkenal masakan chicken ginseng. Antrian panjang membatalkan kami masuk ke restoran tersebut, dan memilih masuk ke restoran didekatnya. 
Bukchon Hanok Village
9. Go to mall Gangnam terminal underground shopping center
Joyesa temple kami skip karena banyak oleh-oleh belum beli sehingga kami memutuskan langsung shopping ke area Gangnam, walaupun agak jauh dari myeongdong tetapi harga yang ditawarkan lebih murah. Ada beberapa baju yang saya lihat di gotomall ini harganya 10.000 won, tetapi baju yang sama terjual di myeongdong harganya 12.000 won, selisih 2.000 won. Beberapa kosmestik juga sama, setelah dibandingkan, memang lebih murah di banding myeongdong. Tetapi pedagang wilayah ini banyak yang tidak mengerti inggris, hanya disodorkan kalkulator untuk nego harga. 
Gangnam terminal Underground Shopping center
10. Bus limounose Airport
Keesok paginya, kami check out dan menuju bus stop myeongdong dengan jalan kaki. Hanya perlu antri koper menunggu kedatangan bus, tarif 13.000 won mengunakan T-money dan 15.000 won jika mengunakan uang tunai. Jadi, pastikan dana T-money mencukupi pemotongan tersebut. Setelah selesai check in, kami mengklaim tax refund jika pembelanjaan anda dalam satu struk pembelian melebihi 30.000 won. Karena malas menuju T-money refund dekat subway, kami  sengaja belanja di starkbucks sisa saldo T-money yang dimiliki. 

Beberapa tempat di itenary saya tidak sempat dikunjungi, jika anda berminat bisa mendownload itenary saya di link ini :
https://drive.google.com/file/d/1k8dWhCxILjxiS6nnp9QqT85D8uPJDWJ6/view?usp=drivesdk

Kesimpulan :
Transportasi Seoul cukup memandai dan subway sangat gampang di mengerti. Google maps tidak bisa diakses di korea selatan, tetapi bisa download aplikasi naver map. Jangan lupa sewa pocket wifi atau membeli sim card agar bisa koneksi internet, jaga-jaga jika tersesat nantinya. Ada 2 kalimat korea yang mesti pelajari Bagi turis Yaitu kamsyahaminda ( Terima kasih )  Dan Igo tu seo ( tolong kasih saya ini ), ucapan ini sangat berguna sambil menunjuk barang yang mau dibeli bila memesan makanan atau belanja,  sangat sering saya ucapkan, dan para pedagang rata-rata mengerti. 


  













Sabtu, 15 Juni 2019

My travel : Nami Island, Petite France,Rail bike & garden of morning calm Gyeonggido day tour

Salah satu tempat wisata korea selatan yang sudah terkenal berkah sebuah film adalah nami island, berlokasi di Chuncheon, ibu kota Gangwon. Tempat ini berdekatan dengan provinsi gyeonggi-do, sehingga banyak tour menawarkan satu paket tour. 

Sebenarnya rencana awal akan menjelajahi sendiri tanpa tour, tetapi setelah dihitung-hitung, mengambil paket tour adalah pilihan tepat, jika dari seoul ke nami mengunakan itx harga 4.800 won, shuttle bus 6.000 won, tiket feri ke nami 13.000 won, tiket masuk petite france 10.000 won, tiket masuk garden by morning calm 9.500 won, tiket masuk 23.000 won, belum lagi biaya makan dengan asumsi 18.000 won, total lebih kurang 84.300 won, harga ini hampir sama dengan harga paket tour klook yang telah dipotong voucher diskon dengan nominal Rp 1.197.524,-/ orang. Mengambil tour lebih efisien waktu dan efektif tanpa memikirkan tersesat di perjalanan.

Sehari sebelum tanggal keberangkatan, pihak klook akan menghubungi anda melalui email maupun whatsapp ke nomor handphone terdaftar untuk verifikasi data. Kemudian kita harus menunggu di titik point yang telah ditentukan, kemarin saya memilih wilayah myeongdong karena dekat hotel yang saya tinggalin. 

Tiba saatnya tanggal keberangkatan, cuaca tidak bersahabat, turun hujan lebat sepanjang hari. Kami berangkat ke myeongdong station 2 dengan membawa payung dari hotel sambil menunggu kedatangan mobil klook dekat halte. Untuk menverifikasi kepastian tour guide klook, sebelumnya saya telah meminta nomor plat mobil agar lebih aman. Kemudian kami menunjukan voucher klook yang telah didownload sebelumnya. Total 10 penumpang dan 1 supir dalam mobil. Supir ini merangkap tour guide membawa kami ke beberapa spot sesuai paket yang ditawarin. Yakni :
1. Petite France
Tiba sekitar 8.30 pagi, suasana masih sepi. Tidak banyak pengunjung selain group kami. Hujan sedikit reda, hanya gerimis sedikit. Tour guide tidak membawa kami masuk ke dalam, hanya menunggu di luar 1 jam kemudian. Disini aktivitas kami hanya berfoto-foto, tidak ada pertunjukan show yang mulai, kedai yang menjual makanan, oleh-oleh maupun souvenir masih sedikit yang buka. Petite France ini berbentuk bangunan ala France yang dihiasi cat warna-warni dan beberapa tokoh disney di dalamnya.

Petite France
2. Nami Island
Keluar dari Petite France, hujan lebat kembali menyelimuti wilayah tersebut, tour guide memberitahu bahwa bulan Juni merupakan musim hujan negara mereka. Jika mau datang ke korea, bulan oktober adalah waktu terbaik, karena bunga bermekaran, cuaca sejuk sedikit matahari. Terdapat 2 pilihan masuk nami island, bisa naik ferry maupun skyline ( sejenis flying fox yang mengantung di atas ). Kami memilih naik ferry yang lebih aman. tourguide ini hanya menunggu di luar sebelum masuk ferry, tidak menemani kami dan hanya memberi selembaran peta nami island tersebut. Jalan tanah yang becek di Nami island membuat sepatu kami kotor,  karena cuaca tidak bersahabat, kami sekedar berfoto di titik point yang terkenal serta berteduh di restoran terdekat.
Nami Island

Keluar dari nami, tourguide membawa kami ke restoran di dekat gerbang masuk nami. Restoran ini ramai pengunjung, 4 orang 1 meja dengan menu 1 porsi ayam yang dipanggang dan beberapa makanan ringan pelengkap ala masakan korea. Nama restorannya tidak tahu karena tertulis bahasa korea. Gedungnya sesuai gambar terlampir.
Lunch dari paket tour klook
3. Gapyeong Railbike
Hujan sedikit berkurang, tetapi masih terasa gerimis sehingga tourguide kami menyarankan membeli baju hujan sekali pakai di kedai terdekat, soalnya susah membawa payung naik railbike ini. Railbike ini terbagi 2 kendaraan, 1 bike yang bermuat 4 orang dengan sistem manual, dan 1 bike lagi bermuat 2 orang dengan sistem otomatis. Dikarenakan kami membooking yang 2 orang 1 bike, jadi didahulukan. Sistem otomatis rail bike ini hanya perlu memutar bike sampai 5 putaran, mesin otomatis jalan sendiri, terdapat rem yang bisa di hentikan agar tidak menambrak bike di depannya. Untuk keamanan, diharapkan menjaga jarak masing-masing bike. Perjalanan railbike ini cukup jauh, berhenti di ujung perputaran. Penumpang akan dipersilakan turun sejenak untuk membeli foto, makanan, souvenir,dsb. Kemudian kita harus naik kembali ke nomor bike awal untuk kembali ke station awal. Perjalanan ini memakan waktu lebih kurang 1 jam.
Gapyeong Railbike

4. Garden of morning calm
Tempat ini terkenal karena film Love in moonlight. Karena tidak pernah nonton film korea ini, sehingga seluk beluk ceritanya kurang paham. Beruntung tiba di Garden ini, hujan telah reda. Kami bisa bersantai, menghirup udara segar serta berfoto menikmati pemandangan taman yang indah ini. Kawasan ini cukup besar, jalan berbukit dan berkelok-kelok, terdapat danau di bagian tengah, ada sebuah gereja kecil dikeliling bunga-bungaan dan jembatan gantung. Dikarenakan waktu kunjungan kami masih sore, lampu warna-warni yang seperti browsing di internet, tidak kelihatan sama sekali. Dibagian luar samping pintu masuk, terdapat beberapa kedai menjual gorengan dan minuman. 
Garden of Morning Calm
Supir kemudian balik ke Seoul dengan memakan waktu 1,5 jam dan tour ini berakhir ke perhentian myeongdong station dekat exit 8 sekitar jam 6 sore. Group tour banyak yang memilih drop di myeongdong karena kebanyakan turis tinggal di kawasan ini.

Kesimpulan :
Mobil tour ini tidak ada tulisan maupun papan nama ( signboard ) tertulis nama klook, sehingga jika anda tidak menverifikasi terlebih dahulu lewat handphone, akan menyusahkan ketemu tourguidenya. Tourguide hanya mendrop customer ke beberapa titik point dan mengasih peta untuk keliling sendiri dan ketemu di waktu yang dijanjikan dekat pintu masuk. Penjelasan histori dan budaya dari tour guide hanya sekilas saja. 















Kamis, 13 Juni 2019

My travel : Jeju Island, Korea

Pulau Jeju merupakan salah satu kota bebas visa di Korea, terkenal dengan pemandangan alam dan pantai yang cantik. Hanya saja transportasi umum masih terbatas, hanya bus kota dan taksi. Jarak satu tempat wisata dengan tempat wisata lain cukup jauh dan memakan waktu, terdapat 4 alternatif untuk mengeliling pulau jeju ini, yaitu :
1. Mengunakan bus umum
    + Harga lebih murah
    - Membuang waktu dikarenakan jadwal keberangkatan bus agak lama ( harus sabar menunggu )
2. Mengunakan jasa travel agent
    + Tersedia tour guide, jadwal dan tempat yang dikunjungi sesuai paket tour yang ditawarkan
    - Tidak bisa memilih titik point tempat yang ingin maupun yang tidak ingin dikunjungi.
3. Menyewa mobil
    + Bisa keliling Jeju sesuai keinginan sendiri, harga juga bersahabat
    - Hanya yang memiliki SIM international yang diterbitkan di negara tertentu.
4. Menyewa Taksi
   + Bisa menjangkau tempat yang ingin dikunjungi tanpa membuang waktu
   - Harga relatif mahal sekitar 110.000 - 180.000 won

Untuk menghemat waktu, setiba di pulau Jeju,  kami langsung menitip bagasi di Airport dikarenakan hotel kami berada di area Jeju city dekat junggang underground shopping mall, tidak ada direct bus menuju Shinhwa theme park. Kemudian kami bisa naik shuttle bus gratis dari airport ke shinhwa dengan durasi 50 menit. Shuttle bus ini lebih fokus kepada turis yang sudah membooking kamar hotel di kawasan shinhwa, berhubung kami tidak membooking hotel, supir bus terkesan ragu mengantar kami ke area shinhwa tersebut. Akhirnya dikarenakan banyak kursi yang kosong, supir bus mempersilakan kami masuk ke dalam bus serta menanyakan tidak turun point di area shinhwa, dikarenakan terdapat 3 titik, yaitu landing land hotel, somerset hotel & mariot hotel.
Shinhwa world

Sampai di Area shinhwa, kami mencari makan siang di mall area shinhwa tersebut, mall ini sepi pengunjung, harga makanan maupun barang yang dijual relatif mahal. Kami sengaja mengunjungi GD Cafe yang terkenal milik G-Dragon artist korea, desain bangunan cukup unik, memiliki bunga mawar yang mengantung di atasnya dan menyajikan kue cake berbentuk nenas.Kemudian dilanjutkan ke casino terbesar di Jeju. Casino ini sangat sepi, tidak ada pengunjung yang masuk. Ketika kami masuk, semua perhatian karyawannya fokus kepada kami, sangat tidak rileks dan kaku. Akhirnya memilih main dengan mesin daripada main bersama karyawan casino tersebut.
GD Cafe

Ketika mau pulang dari Shinhwa, petugas counter bus sangat ramah dan menawarkan shuttle bus gratis menuju airport, sayangnya kami telat 10 menit dari jadwal keberangkatan, jika mau menunggu shuttle bus shift berikutnya harus memakan waktu 1jam. Agar tidak membuang waktu, kami meminta petugas counter mengajari kami naik bus umum. Rupanya bus umum sangat gampang, dan tidak serumit yang kami bayangkan, tinggal touch t-money ke mesin dekat supir dan touch t-money kembali saat mau keluar bus. Hanya saja harus mengetahui nomor bus dan nomor perhentian halte bus sesuai nomor yang tertera di aplikasi bus.

Balik dari airport, langsung mengambil koper yang dititipkan tadi dan naik taksi menuju Staz hotel Jeju Robero, hotel ini berada di area old town jeju city. Hotel yang terkesan cukup tua, tetapi lokasinya sangat strategis, hanya jalan beberapa langkah bisa menuju jungang underground mall, dongmun market, chilshung market, tap dong street. Malam pertama kami jalan ke Dongmun market, dimana pasar ini banyak menjual  jajanan baik berupa gorengan, snack, seafood dan sebagainya. Banyak turis yang mengunjungi area ini, ada beberapa stand sangat ramai pengunjung, antrian cukup panjang.
Jungang shopping mall

Dongmun Market

Keesoknya, kami menyewa taksi seharian yang sebelumnya telah dipesan lewat search dari tripavisor. Sebenarnya saya mencari supir yang berbahasa mandarin, sayangnya dia tidak bisa membawa kami karena udah dibooking, dan dia merekomendasikan temannya Mr. Jimmy. Supir ini sangat ramah, humoris & ganteng, tetapi hanya bisa berbahasa Inggris. Tarif 150.000 won per hari ( 8 jam ) dengan tipe mobil taksi merk KIA.
Mr. Jimmy
WA : +821052314182
Supir ini mengantar kami ke beberapa tempat yang kami minta seperti :
1. Eco Land
Theme park ini cukup luas, menyajikan kereta api model lama, berhenti di beberapa stasiun yang memiliki spot foto yang bagus. Beberapa petugas berpakaian ala cartoon pirate menghibur pengunjung yang datang.
Eco Land
2. Sangumburi crater
Tempat ini lebih cenderung hamparan tanaman yang dihiasi rumput dan bunga-bungaan. Sayangnya waktu kunjungan kami bulan juni musim summer, semua rumputnya berwarna kuning. Jika kalian datang musim gugur ( bulan Oktober ), rumput tersebut bisa berubah menjadi warna pink, dan sangat merupakan spot foto yang bagus.
Sangumburi Crater

3. Woljeongri Beach
Pantai ini sangat cantik, berpasir putih, angin yang cukup kencang dan sejuk, tersedia kursi kayu yang berwarna warni menambah indahnya pantai tersebut. Sinar matahari cukup terik waktu kunjungan kami tersebut, tetapi angin lautnya terasa sejuk membuat banyak turis betah berlama-lama di situ. Banyak turis memilih berjemuran dan bermain sekitar pantai tersebut.
wolejongri beach

4. Lunch di sekitar sunrise peak
Kami memilih lunch special seafood, porsi cukup besar dan masakan laut berupa abalone, siput, udang, kepiting, kerang,dsb dicampur dalam steamboat dengan kuah kari, rasanya sedikit pedas asam. tersedia beberapa makanan ringan pelengkap seafood secara gratis.
Seafood
5. Sunrise peak
Tempat ini sangat ramai pengunjung dan merupakan salah satu warisan dunia yang diakui UNESCO. Alam pengunungan yang penuh tangga-tangga dan jalan yang berbukit, serta dibagian bawahnya terdapat jurang lautan, terlihat beberapa wanita penyelam menangkap hasil lautan kemudian memasaknya di pinggiran laut serta menyajikan masakan laut kepada turis yang ingin membeli.
Sunrise peak
6. Seongeup Folk Village
Kawasan ini merupakan rumah adat Jeju dan masih ditinggal penghuninya. Wilayah ini cukup aman, sehingga tidak ada pintu, hanya ada pagar yang ditutup kayu balok dan terdapat patung penjaga kepercayaan orang Jeju yang mereka panggil kakek ( dol hareubang ). Penduduk disana sangat ramah, bisa berbahasa mandarin, indonesia, inggris. Mereka akan menjelaskan sejarah kehidupan orang dulu, serta menawarkan produk lokal mereka, tidak ada paksaan untuk membeli. Produk yang ditawarkan berupa minuman penambah energi, kosmestik dan obat-obatan kesehatan.
Seongeup folk village

7. Jeju herb dongsan
Tempat ini berupa taman yang dihiasi dekorasi dengan lampu yang unik dan sangat indah jika dikunjungi waktu malam hari. Waktu kunjungan siang hari kemarin, tempat ini sangat sepi pengunjung, dan lampu dekorasi banyak yang tidak dihidupkan. Kami mencoba foot bath di wilayah tersebut dengan harga 1200 won per orang. Foot bath ini berupa merendamkan kaki ke dalam baskom yang tersedia dimana dicampur cairan berwarna pink dan ditetaskan cairan aroma terapi.
Herb Dongsan

Setelah waktu berakhir sekitar jam 5 sore, supir mengantar kami ke hotel semula. Malamnya kami jalan kaki ke chilsung market, wilayah ini lebih banyak menjual baju sport, kemudian kami melanjutkan ke tap-dong ro teater, tempat ini berada di tepi laut, banyak anak muda yang bermain sepeda, volly, serta duduk bersantai di sekitar trotoar tersebut.
Chilsung Market

Sekitar wilayah tap dong ro, terdapat casino yang berada di dalam hotel oriental Jeju. Lampu warna warni casino sangat menyolok, tetapi saat memasuki wilayah casino,pengunjung diminta ditunjukin paspor dan alamat hotel. Casino ini hanya ada satu pemain asal cina yang bermain dengan banker. Benar-benarnya casino tersepi yang pernah saya kunjungi.

Tap-dong ro
Esok hari, sebelum pulang ke Seoul, kami mengunjungi dongmun fish market untuk mencari sarapan. Restoran pagi di Jeju agak susah ditemui, kami sempat keliling beberapa tempat, banyak yang belum buka. Akhirnya setelah melewati jung-ang ro shopping street alley market, kami menemukan sebuah restoran kecil dan langsung masuk mencicipi bubur abalone yang terkenal di Jeju.
Jung-ang ro market
Kesimpulan :
Wisata Jeju lebih cenderung cocok bagi turis yang suka menikmati pemandangan alam. Google map tidak bisa diakses di wilayah ini. Sempat mencoba mengunakan aplikasi kakao taksi, tetapi sangat sulit di akses, dikarenakan selain meminta registrasi, aplikasi kakao taksi ini juga meminta memasukan jenis mobil yang ingin dipesan. Sangat tidak user friendly menurutku. Banyak penduduk lokal tidak mengerti bahasa inggris maupun mandarin.  







 

Pengikut