Halaman

Tampilkan postingan dengan label jepang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jepang. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Juni 2018

My travel : Osaka, Jepang

Setelah balik dari Kyoto, perjalanan menuju Osaka dengan waktu cukup singkat sekitar 1 jam. Umeda Stasiun Osaka sangat besar dan lebih membingungkan dari Shinjuku station di Tokyo. Arah panah penujuk station bisa hilang dipertengahan jalan, beberapa kali tersesat dan harus mutar arah.
Kami memilih membeli Osaka pass untuk pemakaian 2hari dengan harga 3.300 yen. Harga cukup irit karena kartu ini mengcover beberapa tiket masuk objek wisata.

Berikut perjalanan kami selama 3 Hari 2 malam di Osaka :
1. Umeda sky building kuchu - teien observatory
Tinggi bangunan 173m, terdapat bulatan ditengahnya, di sini bisa melihat pemandangan kota Osaka dari ketinggian, angin cukup kencang sehingga larangan membawa payung dan topi diatasnya. 

2. Koji kinutani teuku art museum
Terletak di seberang gedung umeda sky building, disini bisa melihat pertunjukan film 3d dengan durasi 30 menit, keluar theater, terdapat museum yang mengoleksi jenis gambar lukisan, dimana tidak diperbolehkan mengambil foto.

3. Osaka science museum
Museum ini terdapat koleksi teknologi dari model dulu sampai model kekinian, baik berupa TV,kulkas,AC,robot, dsb.

4. Osaka museum of housing and living
Tempat ini berada dalam gedung, dimana Salah satu lantainya di desain bangunan rumah adat jepang, walaupun tempatnya tidak besar, tetapi tersedia efek seperti petir & hujan di jam-jam tertentu. Tersedia penyewaan kimono dan video sejarah tentang kehidupan orang jepang zaman dulu.

5. Legoland discovery Osaka
Walaupun tiket masuk dewasa gratis bagi pemegang Osaka pass, tetapi syaratnya harus membawa anak kecil. Karena dewasa semua, terpaksa hanya berfoto di depannya.

6. Temmabashi best view cruise
Pelabuhannya berada Di keihan city mall Yang satu gedung dengan Legoland, kapal ini memiliki penutup kaca, kapasitas penumpang tidak banyak, berdurasi sekitar 1jam melewati Osaka castle.

7. Natural open air hot spring spa suminoe
Biaya masuk hot springs ini 800 yen dan gratis bila mengunakan osaka pass, sewa handuk 250 yen / orang. Publik hot springs ini memiliki beberapa hotspring dengan suhu airnya berbeda-beda.  Awalnya sempat ragu karena menikmati spa ini harus bertelanjang bulat, tetapi melihat pengunjung lain pede jalan sana sini tanpa busana, perasaan malu berangsur pudar. Tersedia juga kursi massage, restoran, tempat tidur, dsb.

8. Glion museum
 Museum ini mengoleksi kendaraan berbagai merk, tetapi jika dibandingkan, museum angkut di Batu lebih unggul baik dari segi desain maupun jenis koleksinya lebih menarik.

9. Hotel kinki
Hotel ini berada dalam gang dan agak tertutup, lokasi agak susah dicari, kamar cukup kecil, sekitarnya banyak club malam.

10. Dotombori dan shinsaibashi street
Kawasan ini sangat ramai,  banyak toko-toko berjualan dan gampang ditemui turis dari berbagai negara serta penjual disekitarnya pandai berbahasa inggris atau mandarin.  Disekitarnya terdapat sungai yang melintas beberapa kapal cruise. Kedua jalan berdekatan, bedanya dotombori lebih banyak jualan makanan dan shinsaibashi lebih fokus shopping baik berupa kosmetik, Baju, oleh-oleh, dsb

11. Pablo dotombori store
Pablo cukup terkenal di jepang, berupa egg tart. Antrian membeli juga panjang, harga sekitar 800 yen tergantung variasi.

12. Hep five Ferris wheel
Hari terakhir Di Osaka ditutup dengan naik gondala dekat hotel, berdurasi sekitar 15 menit, bisa menikmati pemandangan Osaka dari ketinggian dan beroperasi sampai jam 11 pm.

13. Kansai airport
Waktu kami berada di dalam bus liminouse airport, terjadi gempa bumi berskala 6 sr. Beberapa rumah maupun rel kereta api dikabarkan putus. Beruntung Kansai airport berada agak jauh dari titik pusat gempa, sehingga pesawat tetap terbang sesuai jadwal.
Kesimpulan :
  • Osaka memiliki banyak objek wisata, karena waktu terbatas, tidak sempat mengunjungi universal studio, ocean park, dsb.
  • Kebanyakan toko beroperasi jam 10 am - 9 pm.
  •  Beberapa toko menghapus pajak untuk turis asing apabila belanjaan melebihi 5.000 yen

Selasa, 26 Juni 2018

My travel : kyoto, jepang

Kyoto terkenal memiliki kuil yang indah dengan pemandangan alam disekitarnya, waktu kunjungan kemarin kebetulan musim panas, sehingga pemandangan jauh berbeda, terlihat hanyalah perpohonan hijau tanpa bunga.

Berikut perjalanan kami di Kyoto 3hari 2malam :
1. Hotel gracery
Hotel ini terdapat 2 bagian, north tower dan south tower. Desain kamar North tower ala eropa, dan desain kamar south tower ala jepang. Hotel ini berada di kawasan shinkyogoku shopping street, dimana mobil tidak bisa masuk ke dalam, dikarenakan jalan tersebut banyak berjualan, semacam shopping street.

2. Nishiki market
Pasar ini banyak berjualan seafood, sushi, dan masakan lainnya. Lokasi berdekatan dengan hotel, tinggal berjalan kaki.

3. Teramachi street
Kawasan ini terhubung nishiki market, dekat hotel. Disini lebih banyak menjual barang fashion.

4. Kiyomizudera temple
Kuil ini cukup besar, terdapat pemisah beberapa bagian, misalnya jika ingin berdoa tentang jodoh, ada kawasan bagian tersebut. Konon, jika menutup Mata, memegang batu titik awal mencapai titik akhir tanpa membuka mata, maka akhir menemukan cinta sejati. Kawasan untuk murid agak sukses dan pintar dalam pelajaran, kawasan pebisnis agak bisnis lancar, kawasan bagi leluhur juga ada. Sekitar kawasan ini ada taman yang cukup besar sehingga cukup melelahkan.

5. Yasaka pagoda
Tempat ini berada dekat kiyomizudera temple, sekitarnya banyak bangunan kuno rumah adat jepang. Karena cuma melihat pagoda, kami memilih tidak memasuki tempat ini, hanya berfoto didepannya.

6. Sewa kimono
Di sekitar hotel maupun kuil, banyak dijumpai jasa sewa kimono seharian, tarif berbeda tergantung toko. Kami memilih toko teramachi-bijin yang berdekatan dengan hotel kami, agar memudahkan pengembalian kimono. Tarif 2.500 yen untuk penyewaan yukata, 3.000 yen untuk kimono, dan tarif 1.500 yen untuk penataan rambut.

7. Kuil fushimi inari taisha
Kuil ini beragama Shinto, dengan icon menyerupai pintu gerbang. Di depan terdapat sepasang rubah, konon jika melihat Mata rubah ini secara terus menerus, maka tidak bisa keluar. Mitos ini gaib ini Masih perlu ditelusuri juga. Terdapat tempat berdoa yang mana bisa mendapatkan nomor yang mengambarkan keberuntungan maupun kesialan. Hasilnya bisa dibawa pulang maupun digantung di tempat yang disediakan.

8. Jembatan togetsukyo
Jembatan ini menghubungkan beberapa objek wisata di kawasan arashiyama.

9. Kimono forest
Sekitar tempat ini banyak yang menjual makanan maupun souvenir, dihiasi lampion berbentuk motif kimono. 

10. Tenryuji temple
Kuil ini berada di kawasan arashiyama, di dalamnya terdapat taman yang luas dan berdekatan dengan bamboo forest.

11.Bamboo forest
Jalan ini membagi pohon bambu menjadi 2 bagian, cuaca cukup adem untuk menikmati suasana alam dan merupakan spot foto yang cukup bagus

12. Yasaka shrine
Sebenarnya tujuan kami menuju gion yang terkenal geisha, tetapi melalui petunjuk Google map, kami diarahkan ke tempat ini. Sebuah kuil yang malamnya terdapat pertunjukan sembahyang adat shinto jepang. 

13. Kawabatacho street
Petunjuk Google map tentang gion membingungkan, harusnya sesuai gambar informasi turis, gion merupakan jalan yang penuh tempat belanja ataupun restoran yang ramai pengunjung. Tetapi setelah lama berkeliling, hanya melihat jalan kecil yang banyak restoran kecil dekat sungai, akhirnya sembarang masuk Salah satu restoran yang menjual shabu-shabu. Tarif cukup Mahal, dikenakan biaya masuk 350 yen per orang, Belum termasuk makanan & minuman. 

14. Nijo castle
Istana ini sangat luas memiliki tembok kokoh seperti film perang zaman dulu. Didalamnya terdapat ruang tamu, ruang belajar, ruang rapat raja & menterinya. Sekitarnya terdapat Taman yang mengelilingi bangunan ini. 
Next trip : Osaka

Kesimpulan :
  • Orang jepang paling takut turis masuk ke rumah ataupun tempat ibadah tanpa lepas sepatu.
  • Setiap orang yang masuk ke restoran harus memesan minimal 1set makanan per orang, tidak bisa berbagi makanan. Selalu menyediakan minuman gratis berupa air mineral yang dingin.

Jumat, 22 Juni 2018

My travel : Hakone, Jepang

Setelah perjalanan dari Tokyo, kami menukar ticket limousine & hakone free pass yang sebelumnya dibeli online lewat klook.com, penukaran tiket di stand yang berada di shinjuku. Setelah tiket berada di tangan, let's go menuju kereta api express, dimana tempat duduk telah ditentuin. Didalam kereta api express ini, bisa memesan makanan & minuman. Menu didepan tempat duduk, mirip seperti didalam pesawat.


Hakone free pass 2day ini selain untuk  perjalanan  Naik  kereta  api, bus & cable car, serta bisa juga digunakan sebagai tiket masuk tempat wisata berikut :
1. Owakudani
Tempat ini bisa melihat gunung Fuji dari jarak dekat, terkenal telur berwarna hitam. Kawasan ini cukup sejuk.

2. Cruise
Kapal cruise ini cukup besar, berbentuk seperti kapal bajak laut, di dalamnya terdapat 3 lantai, lantai bawah dan tengah untuk duduk bersantai, dan lantai paling atas terbuka untuk bisa berfoto ria dan menikmati udara sejuk laut tersebut.

3. Ichinoyu shinkan
ryokan ini berbentuk rumah adat jepang, sehingga kamar juga desain ala jepang, tidur di alas tikar jerami. Terdapat hot springs pribadi di kamar. Jalan disekitarnya berupa naik gunung, cukup capek menuju station kereta api terdekat.

4. hakone station
Perjalanan ke hakone station cukup memakan tenaga, beberapa station berada di pertengahan gunung, harus naik beberapa anak tangga untuk mencapai titik perhentian station,  sekitar station terdapat bunga-bunga bermekaran. 


Kesimpulan :
Tempat ini cukup terpencil dan jalan pergunungan. Restoran banyak yang tutup jam 7 malam, Kehidupan malam sangat sepi dan agak susah mencari makanan.

next trip, kyoto..

My travel : Tokyo, Jepang

Jepang sebagai negara maju memiliki banyak jalur transportasi umum, saking banyaknya rute kereta api, railbus, kommuter bercabang-cabang. Sebagai traveller, harus jeli memilih dan menentukan apakah jenis kereta yang akan Naik adalah lokal, rapid, express, shinkansen. Dikarenakan kami cuma memiliki waktu 1 malam di Tokyo, jadi pilihan kartu Tokyo Subway one day pass yang berlaku 24 jam terhitung jam pertama pemakaian. 
tokyo pass

Merk toilet terkenal di jepang "TOTO" sangat multi fungsi, terdapat banyak pengaturan disampingnya, tersedia pula wastafel, musik, massage pantat, pengaturan air pencucian, tempat duduk yang dilengkapi pemanasan suhu. Layak dicoba.
Toilet

Itenerary perjalanan kami selama 2 hari 1 malam di Tokyo :
1. Tiba di airport narita, beli bus luminous menuju kota Tokyo, berhenti di terminal koshu-kaido gate, jalan sekitar 3 menit menuju hotel sunroute plaza Shinjuku. Hotel ini cukup canggih dilengkap robot di lobi menyambut kedatangan tamu.
Hotel Sunroute plaza Shinjuku

2. Setelah check-in, kami menuju takeshita street & Meiji Dori street yang berada di kawasan shinjuku, kedua jalan ini berjualan pakaian,snack,makanan di sepanjang jalan.
Takeshita Street

3. Sensoji temple asakusa yang dikenal icon lampion yang bertulisan 雷门, sebuah kelenteng beragama Buddha. Pintu masuk kelenteng ini terdapat banyak stand berjualan baik berupa makanan, minuman, asesoris bernuasa jepang.
Asakusa Temple

4. Shibuya cross street, tempat ini berupa jalan simpang empat, dimana jalan ini penuh orang apabila lampu hijau tanda pejalan kaki hidup. Sekitar kawasan ini terdapat mall-mall besar, rata-rata menjual barang branded.
Shibua Cross street

Kesimpulan:
  • Tokyo sebagai ibukota sangat padat penduduk, disarankan jangan menaiki mrt waktu jam padat seperti jam masuk kerja maupun jam pulang kerja jika anda tak mau berdesakan dan didorong - dorong ke dalam mrt.
  • Sewa modem WiFi dan mengandalkan Google map sebagai petunjuk jalan agar tidak tersesat.
Perjalanan saya berakhir dengan perjalanan ke hakone, Kunjungi blog selanjutnya ya!
 

Pengikut