Halaman

Kamis, 26 Mei 2022

My travel : Tanjung pinang, Kepulauan Riau, Indonesia

 Setelah berkunjung dari Lagoi, kami sengaja sewa mini bus Hiace yang bermuatan 15 orang untuk keliling kota tanjung pinang. 

Berikut tempat yang kami kunjungi :

1. Danau Biru

Tempat ini merupakan bekas pertambangan yang dialih fungsikan jadi tempat wisata. Berbentuk menyerupai gurun pasir dan terdapat telaga berwarna biru. Disini tersedia wahana bermain panah dan penyewaan kuda. Terdapat beberapa kios kecil yang menjual air minum dan makanan ringan. Lokasi cukup panas, perlu siapin topi dan payung.


2. Kelong seafood restoran

Supir merekomendasikan restoran ini yang sejalur perjalanan kami ke kota Tanjungpinang, dimana berbentuk rumah kayu yang berdiri diatas laut, dan menyajikan aneka masakan seafood. Harga disini termasuk terjangkau dan penyajian masakan cukup cepat. 

3. Vihara patung seribu

Jalan menuju pintu masuk vihara ini cukup terjal dan dikarenakan peak season, banyak mobil tidak bisa masuk dan harus parkir di bagian bawah dekat pendakian. Untuk memasuki wilayah ini, dikenakan biaya masuk. Bangunan patung yang megah dan ribuan patung orang dengan posisi gaya yang berbeda. Pintu utamanya menyerupai tembok raksasa Cina. 


4. Hotel

Balik dari vihara, kami tiba ke hotel sekitar jam 3.30. tetapi tiba hotel, 5 kamar yang kami pesan sebelumnya belum ready semua, padahal check in time jam 2. Tunggu sekian lama, resepsionis hanya menyuruh tunggu 1jam lagi dengan alasan peak season staff hotel tidak sempat membersihkan kamar. Melihat tamu lain yang belakangan check ini lebih duluan masuk, kami komplain ke manajer hotel dan meminta solusi. Akhirnya pihak hotel meminta maaf dan memberikan pizza + orange juice sebagai kompesasi atas keterlambatan pelayanan tersebut. Keesoknya sewaktu sarapan, kami ketemu tamu yang kami ketemu waktu check-in semalam, rupanya mereka juga komplain dikarenakan kamar mereka berada di lantai dasar dekat kolam renang dan pepohonan. Sehingga banyak nyamuk di kamar, sampai mereka menujukan tangan banyak bekas gigitan nyamuk. 


5. Akau potong lembu

Sekitar jam 6 sore, kami menuju ke pujasera terkenal di kota Tanjungpinang. Awalnya masuk ke rimba pujasera, dikarenakan tidak mendapat tempat duduk, kami beralih ke Akau potong lembu. Sampai disana, tempat parkir mobil sangat susah, kami terpaksa suruh supir drop kami di tepi jalan. Pujasera ini sangat ramai pengunjung, baru duduk banyak petugas stand yang menawarkan menu masakan dan minuman. Karena segan, kami sembarang memesan beberapa masakan yang ditawarkan, tetapi rasanya tidak enak. Setelah saya keliling semua stand makanan, rupanya stand yang menjual makanan yang enak rata-rata banyak antrian sehingga tidak mungkin mereka menawarkan masakan ke meja konsumen. 


6. Transtudio garden

Tempat ini baru buka beberapa tahun lalu, cocok berkunjung malam hari, dikarenakan lampu malam menghiasi tempat wisata ini terlihat cantik. Tiket masuk sebesar Rp 25.000/org di waktu peak season, jika berkunjung di hari biasa, harga sekitar 15rb. Jika ingin bermain disana, wajib membeli kartu seperti Timezone, setiap wahana rata-rata berkisar 25rb / org.



Kesimpulan :

Ferry dari kota Batam menuju tanjung pinang hanya 1 jam, sehingga banyak penduduk yang bolak balik dan merantau ke kota Batam dikarenakan kota sendiri tidak terlalu besar dan mall atau tempat wisata sangat terbatas.  Perumahan tidak terlalu padat pendudukan, banyak penduduk lokal memilih nongkrong di fujasera pada malam harinya.















Jumat, 13 Mei 2022

My travel : Lagoi, Bintan, Indonesia

Akhirnya kami kembali liburan setelah adanya kelonggaran penerbaangan akibat pademi covid-19, pilihan kami jatuh ke salah satu pulau di Indonesia yaitu Lagoi, Bintan.

Dikarenakan tidak ada penerbangan langsung ke Bintan, Kami memilih transit ke Batam dan kemudian menuju uban lewat jalur laut, lokasi pelabuhan cukup jauh sekitar 30 menit dari pusat kota Batam menuju pelabuhan Punggur Batam, tiket langsung beli di pelabuhan karena tiap beberapa menit kapal bisa langsung berangkat tergantung kapasitas penumpang, kapal bisa langsung berangkat jika penumpang telah terisi penuh.

Ada beberapa kapal menuju tanjung pinang dan Bintan, jika anda membawa mobil, harus naik Roro penyemberang, tetapi jika tanpa bawaan mobil, bisa naik Ferry dengan waktu tempuh lebih singkat. Tujuan kami menuju resort Lagoi, jadi kami memilih pelabuhan Uban dengan durasi sekitar 15 menit. Kemudian kami sewa Van (mini bus) dan singgah ke vihara dan minimarket sebelum menuju resort.

Vihara yang kami kunjungi yaitu Vihara Dharma Shanti yang dekat pelabuhan Tanjung Uban. Vihara ini terdapat patung Budha yang cukup besar, kami sempat bersembahyang dan berfoto-foto karena view disana cukup bagus. Kemudian singgah di minimarket untuk membeli Aqua dikarenakan harga barang di resort bakalan berlipat-lipat.


Resort yang kami kunjungi :

1. Natra resort

Keunikan dari resort ini adalah bentuk tendanya seperti Mongolia dan dekat treasurebay. kolam airnya terasa asin dikarenakan perpaduan air laut, tetapi warnanya biru cerah. Hasilnya fotonya cantik banget.  Tenda natra resort cukup besar, terdapat 1 unit king bed, dan 1 sofa bed dimana bagian bawahnya bisa ditarik jadi 1 tempat tidur. Dekorasi kamar cukup unik dan klasik, sehingga hasil foto sangat bagus. 

Kelemahannya resort ini pelayanan staf hotel lambat, kami memesan extra bed untuk 2 tenda, tetapi cuma 1 tenda yang disediakan bantal dan selimut, beberapa kali kami meminta petugas mengantar selimut, tetapi hasilnya tidak diantar sama sekali. Harga restoran dan aktivitas permainan menurut kami terlalu mahal sehingga tidak satu pun wahana permainan kami beli. Kamar mandi terbuka walaupun ada sekat dinding dan atap, rasa ngeri dan waspada tetap ada, dikarenakan takut tiba-tiba ada orang ataupun hewan yang menerobos masuk. Usahakan jangan menginap di musim hujan, dikarenakan tendanya bisa bergoyang dikarenakan dirakit dari kain. 


2. Pantai indah Bintan Lagoi

Resort ini berbentuk villa dan terdapat kolam renang private, terdapat 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, 3 unit toilet, 1 kolam renang, 3 unit tv, 1 kulkas dan peralatan masak, sehingga terasa nyaman seperti rumah sendiri. Pelayanan hotel bagus, terdapat shuttle bus menuju Lagoi bay dan antar jemput dari resort lainnya di daerah Lagoi, Villa kami langsung disiapkan walaupun belum sampai waktunya check in, extra bed yang kami pesan telah disiapin duluan dan staf hotel langsung antar kami ke villa tanpa perlu lapor ke Lobbi hotel. Tidak jauh dari hotel terdapat pantai dan bukit, view cukup bagus. Makanan cukup bervariasi. Terdapat gratis float berbentuk angsa yang cukup besar, sehingga anak-anak bisa bermain ria di kolam renang privasi ini. Kelemahannya, kamar mandi terbuka seperti konsep natra resort, cuma bedanya lampunya lebih terang, sehingga lebih nyaman dibandingkan natra.


3. Kelong Seafood Restoran

Restoran ini berada di kawasan Nirwana Garden resort, untuk masuk ke sana tidak dikenakan biaya tetapi ada pos penjaga yang wajib permisi untuk masuk dikawasan tersebut. Makanan disana enak dengan menu utama seafood. Tetapi harga cukup fantasi mengingat berada di kawasan Lagoi.

4. Lagoi Bay 

Lagoi bay memiliki Mall yang berdiri cukup megah, terdapat air mancur dipintu masuk tetapi ketika masuk di dalammnya, banyak toko yang tidak aktif lagi alias terlantar tidak beroperasi lagi dan hanya beberapa warung kecil yang masih bertahan dan sangat sepi pengunjung. Terdapat beberapa spot foto yang sudah mulai kusam dan tidak dibenahi pengelola.


Kesimpulan :

Lagoi  memiliki beberapa resort yang berada di satu kawasan, terdapat pos penjaga untuk memasuki wilayah ini. Hotel dan Makanan di kawasan ini sangat mahal, pajak 20% dan ditambah service charge, sehingga terasa mahal jika dibandingkan resort lainnya di kota Indonesia. Transportasi disini cukup sulit, sehingga harus charter taksi atau bus dengan harga fantasi juga. Restoran dan tempat belanja sangat sedikit sekali, tidak banyak pilihan. 














 

Pengikut