Setelah berkunjung dari Lagoi, kami sengaja sewa mini bus Hiace yang bermuatan 15 orang untuk keliling kota tanjung pinang.
Berikut tempat yang kami kunjungi :
1. Danau Biru
Tempat ini merupakan bekas pertambangan yang dialih fungsikan jadi tempat wisata. Berbentuk menyerupai gurun pasir dan terdapat telaga berwarna biru. Disini tersedia wahana bermain panah dan penyewaan kuda. Terdapat beberapa kios kecil yang menjual air minum dan makanan ringan. Lokasi cukup panas, perlu siapin topi dan payung.
2. Kelong seafood restoran
Supir merekomendasikan restoran ini yang sejalur perjalanan kami ke kota Tanjungpinang, dimana berbentuk rumah kayu yang berdiri diatas laut, dan menyajikan aneka masakan seafood. Harga disini termasuk terjangkau dan penyajian masakan cukup cepat.
3. Vihara patung seribu
Jalan menuju pintu masuk vihara ini cukup terjal dan dikarenakan peak season, banyak mobil tidak bisa masuk dan harus parkir di bagian bawah dekat pendakian. Untuk memasuki wilayah ini, dikenakan biaya masuk. Bangunan patung yang megah dan ribuan patung orang dengan posisi gaya yang berbeda. Pintu utamanya menyerupai tembok raksasa Cina.
4. Hotel
Balik dari vihara, kami tiba ke hotel sekitar jam 3.30. tetapi tiba hotel, 5 kamar yang kami pesan sebelumnya belum ready semua, padahal check in time jam 2. Tunggu sekian lama, resepsionis hanya menyuruh tunggu 1jam lagi dengan alasan peak season staff hotel tidak sempat membersihkan kamar. Melihat tamu lain yang belakangan check ini lebih duluan masuk, kami komplain ke manajer hotel dan meminta solusi. Akhirnya pihak hotel meminta maaf dan memberikan pizza + orange juice sebagai kompesasi atas keterlambatan pelayanan tersebut. Keesoknya sewaktu sarapan, kami ketemu tamu yang kami ketemu waktu check-in semalam, rupanya mereka juga komplain dikarenakan kamar mereka berada di lantai dasar dekat kolam renang dan pepohonan. Sehingga banyak nyamuk di kamar, sampai mereka menujukan tangan banyak bekas gigitan nyamuk.
5. Akau potong lembu
Sekitar jam 6 sore, kami menuju ke pujasera terkenal di kota Tanjungpinang. Awalnya masuk ke rimba pujasera, dikarenakan tidak mendapat tempat duduk, kami beralih ke Akau potong lembu. Sampai disana, tempat parkir mobil sangat susah, kami terpaksa suruh supir drop kami di tepi jalan. Pujasera ini sangat ramai pengunjung, baru duduk banyak petugas stand yang menawarkan menu masakan dan minuman. Karena segan, kami sembarang memesan beberapa masakan yang ditawarkan, tetapi rasanya tidak enak. Setelah saya keliling semua stand makanan, rupanya stand yang menjual makanan yang enak rata-rata banyak antrian sehingga tidak mungkin mereka menawarkan masakan ke meja konsumen.
6. Transtudio garden
Tempat ini baru buka beberapa tahun lalu, cocok berkunjung malam hari, dikarenakan lampu malam menghiasi tempat wisata ini terlihat cantik. Tiket masuk sebesar Rp 25.000/org di waktu peak season, jika berkunjung di hari biasa, harga sekitar 15rb. Jika ingin bermain disana, wajib membeli kartu seperti Timezone, setiap wahana rata-rata berkisar 25rb / org.
Kesimpulan :
Ferry dari kota Batam menuju tanjung pinang hanya 1 jam, sehingga banyak penduduk yang bolak balik dan merantau ke kota Batam dikarenakan kota sendiri tidak terlalu besar dan mall atau tempat wisata sangat terbatas. Perumahan tidak terlalu padat pendudukan, banyak penduduk lokal memilih nongkrong di fujasera pada malam harinya.